Sunday, August 24, 2014

Pasang Master Kopling Atas

Minggu lalu. Tujuh belasan.
Ngelanjutin pekerjaan Sabtu sebelumnya.
Walau dari setengah delapan pagi sudah nongkrong, tapi kondisinya agak lebih santai.



Wadah cairan kopling dibersihkan biar kinclong.
Pelat breket-nya di-pilox seperlunya, sekedar menutup korosi.



Si ‘meriam tank’, sesuai rencana, dipindah tugaskan ke master kopling yang baru.



Lalu untuk lebih meyakinkan, aktifitas kemarin sore saya ulangi lagi.
Wadah cairan kopling saya isi sedikit, lalu ditiup. Di Ujung yang lain, sudah saya siapkan penadahnya. Cairan kopling yang keluar masih agak kotor.

Okeh. Pemanasan setengah jam cukup.
Jam 8 saya mulai.

Melanjutkan poin-poin Haynes. Masih di halaman 13-93.
Langsung lompat ke poin 19.
Poin 14 sampai 18 adalah untuk bongkar master. Kapan-kapan saja dibahas, setelah repair kit-nya sudah tersedia.

#19 - If the intake pipe connector was removed, this must be refitted using a new seal.

Kalo saya gak salah tangkap, ‘pipe connector’ yang dimaksud adalah yang saya istilahkan dengan ‘meriam tank’ tadi. CMIIW.
Haynes nyuruh ganti pakai karet sil yang baru. Gimana ya? Ah, gapapalah…

#20 - Refit the cylinder in the reverse order of removal. Connect and hand tighten the hydraulic pipe to the operating cylinder before fully tightening the cylinder securing nuts. The hydraulic pipe can then be fully tightened.
#21 - Reconnect the fluid supply hose to the cylinder and tighten the retaining clip to secure. Release the clamp.

Yaaa… intinya sih, kebalikan dari langkah-langkah waktu ngebongkar kemarinnya.

Si master ambil posisi dulu.


Dua mur pemegang master dipasang. Pipa hidrolik dipasang. Selang pipa dipasang.
Pipa hidrolik dikencangkan. Dua mur master dikencangkan. Beres.

Terakhir, pin rod clevis dipasang.
Sesuai mau saya sebelumnya, pengunci pin saya posisikan di sisi kiri yang bebas.
Tapi… saya ada salah sebenarnya.
Pin harusnya sudah dimasukkan ke lubang rod clevis sebelumnya.
Gak masalah sih. Tetap bisa terpasang, cuman agak kurang efisien.

Setelah pin berada di posisi, selanjutnya penjepit pin yang dipasang.
Ini agak makan waktu juga ternyata.
Setelah sisi pelat penjepit berbentuk ‘U’ masuk terselip ke drat pin, maka sisi pelat yang sebelahnya mesti digetok, supaya pin masuk, terjepit dan terkunci. Teorinya sih begitu. Realisasinya, nge-getoknya ternyata susah juga.

Agak lama, tapi selesai juga. Alhamdulillah….
Setelah coba pakai beberapa alat buat nge-getok, terakhir pakai gagang palu.

Senang sekali melihat master kopling atas sudah terpasang.


#22 - Top up the clutch fluid level in the reservoir then bleed the system as described later in this Section.

Bleeding-nya gimana? Mau sekalian?
Hmm.... pending dulu-lah. Untuk pekerjaan ini saya butuh asisten.

Selanjutnya, semua dikembalikan seperti semula.
As stir dikembalikan ke posisinya. Kabel-kabel dihubungkan kembali. Speedo meter dipasang.
Panel di bawah setir, setelah setahun mojok di dapur, kembali ke tempatnya semula. Ber-reuni dengan teman-temannya, yaitu tiga pedal.



***
Malamnya.
"Sudah selesai, bi?"
Jempol tangan kanan saya terangkat.

I love it when a plan comes together.


////

No comments:

Post a Comment