Minggu lalu. Tujuh belasan.
Ngelanjutin pekerjaan Sabtu sebelumnya.
Walau dari setengah delapan pagi sudah nongkrong, tapi kondisinya agak lebih santai.
Walau dari setengah delapan pagi sudah nongkrong, tapi kondisinya agak lebih santai.
Pelat
breket-nya di-pilox seperlunya, sekedar menutup korosi.
Si
‘meriam tank’, sesuai rencana, dipindah tugaskan ke master kopling yang
baru.
Wadah
cairan kopling saya isi sedikit, lalu ditiup. Di Ujung yang lain, sudah saya
siapkan penadahnya. Cairan kopling yang keluar masih agak kotor.
Okeh.
Pemanasan setengah jam cukup.
Jam
8 saya mulai.
Melanjutkan poin-poin Haynes. Masih di halaman 13-93.
Langsung lompat ke poin 19.
Poin 14 sampai 18 adalah untuk bongkar master. Kapan-kapan saja dibahas, setelah repair kit-nya sudah tersedia.
Melanjutkan poin-poin Haynes. Masih di halaman 13-93.
Langsung lompat ke poin 19.
Poin 14 sampai 18 adalah untuk bongkar master. Kapan-kapan saja dibahas, setelah repair kit-nya sudah tersedia.
#19 - If the intake pipe connector was
removed, this must be refitted using a new seal.
Kalo saya gak salah tangkap, ‘pipe connector’ yang dimaksud adalah yang saya istilahkan dengan ‘meriam
tank’ tadi. CMIIW.
Haynes
nyuruh ganti pakai karet sil yang baru. Gimana ya? Ah, gapapalah…
#20 - Refit the cylinder in the reverse order
of removal. Connect and hand tighten the hydraulic pipe to the operating
cylinder before fully tightening the cylinder securing nuts. The hydraulic pipe
can then be fully tightened.
#21 - Reconnect the fluid supply hose to the cylinder
and tighten the retaining clip to secure. Release the clamp.
Yaaa… intinya sih, kebalikan dari
langkah-langkah waktu ngebongkar kemarinnya.
Si master ambil posisi dulu.
Dua mur pemegang master dipasang. Pipa
hidrolik dipasang. Selang pipa dipasang.
Pipa hidrolik dikencangkan. Dua mur master
dikencangkan. Beres.
Terakhir, pin rod clevis dipasang.
Sesuai mau saya sebelumnya, pengunci pin saya
posisikan di sisi kiri yang bebas.
Tapi… saya ada salah sebenarnya.
Pin harusnya sudah dimasukkan ke lubang rod
clevis sebelumnya.
Gak masalah sih. Tetap bisa terpasang, cuman agak
kurang efisien.
Setelah pin berada di posisi, selanjutnya penjepit
pin yang dipasang.
Ini agak makan waktu juga ternyata.
Setelah sisi pelat penjepit berbentuk ‘U’
masuk terselip ke drat pin, maka sisi pelat yang sebelahnya mesti digetok,
supaya pin masuk, terjepit dan terkunci. Teorinya sih begitu. Realisasinya, nge-getoknya ternyata susah juga.
Agak lama, tapi selesai juga. Alhamdulillah….
Setelah coba pakai beberapa alat buat nge-getok, terakhir pakai gagang palu.
Senang sekali melihat master kopling atas sudah
terpasang.
#22 - Top up the clutch fluid level in the reservoir
then bleed the system as described later in this Section.
Bleeding-nya
gimana? Mau sekalian?
Hmm.... pending
dulu-lah. Untuk pekerjaan ini saya butuh asisten.
Selanjutnya, semua dikembalikan seperti semula.
As
stir dikembalikan ke posisinya. Kabel-kabel dihubungkan kembali. Speedo meter dipasang.
Panel
di bawah setir, setelah setahun mojok di dapur, kembali ke tempatnya semula. Ber-reuni dengan teman-temannya, yaitu tiga pedal.
***
Malamnya.
"Sudah selesai, bi?"
Jempol tangan kanan saya terangkat.
I love it when a plan comes together.
No comments:
Post a Comment