Friday, June 26, 2015

Tentang Tangki Air Wiper

Beberapa kali hujan-hujanan, saya sering mengalami kesulitan ketika ingin membersihkan kaca belakang dari debu atau kotoran sebelum wiper belakang diaktifkan.
Penyebabnya, motor pendorong air ke penyemprot belakang sepertinya sudah tidak berfungsi.

Sudah sempat tanya-tanya soal motor tersebut ke mas Ano IF.
Barangnya ada, tapi sepertinya bukan barang ori. Atau, mungkin memang ori untuk fiat, tapi bukan untuk tipe-nya Marzo.

Eh, nggak lama, malah nemu iklan tangki air wiper dengan harga yang cukup miring.
Tangki berikut dua motornya.
  

Dari negerinya 'ce-er-tujuh'.

Setelah di-pikir-pikir agak lama, pada akhirnya saya beli juga.
Walau sebenarnya, kalo berikut ongkir, harganya malah jadi nggak miring.

Pada 12 Maret, barangnya datang. 
Eh, ternyata nggak pake tutup. Di iklannya memang nggak kelihatan tutupnya sih.


Ada 2 kata italiano. 'Lunotto' dan 'Cristallo'.
Diterjemahin oleh google menjadi ‘rear window’ atau ‘jendela belakang’, dan ‘glass’ (?). Mungkin maksudnya, kaca depan kali ya...

Lalu, ada huruf kapital ‘R’ dan ‘B’. Apa ya? Nggak ngerti….



Bila melongok kondisi dalamnya, terlihat bentuk mulut lubang kedua salurannya berbeda.
Saya belum tahu alasannya apa.



////

Monday, June 22, 2015

Panduan Melepas Grill Atas

Sekitar bulan Februari 2013, ketika berkutat mengatasi masalah kebocoran yang disebabkan saluran mampet, saya pernah kebingungan untuk melepas panel grill atas, yang letaknya di depan kaca mobil depan.


Saking bingungnya, sampai punya pikiran untuk melepas kap mesin, padahal sebenarnya tidak perlu sampai sejauh itu.
Untungnya pada saat itu, via telepon, pak Yan memberikan tips dan triknya seputar bagaimana cara membuka ‘panggangan sate’ (istilah yang saya tahu dari pak Yan) ini.
Terima kasih, pak Yan, atas bantuannya jarak jauhnya.

Karena dua Ahad lalu ada kepentingan untuk kembali membuka si ‘panggangan sate’ ini, maka sekalian saja saya buat tulisan. Barangkali ada yang membutuhkan.

Tahapan melepas;

1.    Lepas 2 sekrup luar di ujung atas, kanan & kiri.



2.    Lepas tangkai wiper.
Buka mur luarnya. Pakai kunci pas 13. [ Hati-hati, karet penutupnya mungkin sudah agak getas, karena usia].




3.     Setelah tangkai wiper lepas, ada satu mur lagi yang perlu dibuka, pakai kunci pas 22.



4.    Buka 5 sekrup dalam.

- 3 sekrup berada di posisi tengah.  [Marzo cuma terpasang 2, karena satu dudukan lagi sudah somplak].


- 2 sekrup lagi ada di pinggir atas, kanan dan kiri.


5.    Panel dilepas perlahan-lahan ke arah depan mobil, atau ke arah mesin, melalui kolong lekukan kap mesin.


[Di sinilah dulu saya pernah mengalami kesulitan. Saat itu, saya mencoba menarik panel ke arah belakang, atau ke arah kaca depan. Tidak pernah berhasil, karena kedua ujung panel selalu tertahan/nyangkut pada kap mesin. Di-info-kan oleh pak Yan, ternyata panel malah ditarik ke arah sebaliknya. Se-sederhana itu ternyata solusinya… hehe…].

6.    Lepas selang air wiper.




Tahapan memasang;

7.    Kebalikan dari melepas, panel masuk dari arah kaca depan ke arah mesin.


8.    Bersamaan dengan pergerakan panel, pangkal wiper harus dimasukkan ke lobang.


9.    Kalo panel sampai kelolosan, atau maksudnya pangkal wiper belum masuk lubang tapi panel sudah melewati batas kap mesin, maka diulang lagi langkah-langkah (no.7 & 8) di atas.

10.  Setelah mendarat dengan manis di posisinya, jangan lupa selang air wiper dimasukkan ke ujung nozzle-nya yang berada di balik panel grill.


[Ini jangan sampai terlewatkan. Mungkin karena faktor ‘U’, saya pernah sudah sampai di tahap mengencangkan semua sekrup dalam, baru teringat kalau selang belum dipasang.]

11.  Semua sekrup dalam, kemudian sekrup luar, dipasang kembali.

12.  Wiper dan teman-temannya dipasang kembali.


Selesai.

////

Saturday, June 20, 2015

Masalah Master Kopling Atas - Bagian 2 (3)

Saya pikir pada awalnya, tidak perlu lagi membuat tulisan seputar master kopling atas.
Toh barangnya sudah datang, dan tinggal dipasang.
Tahap pekerjaan pemasangannya mestinya juga akan serupa dengan yang pernah ditulis sebelumnya. So, apa lagi yang mau ditulis?

Nyatanya, tetap saja ada hal baru yang bisa diceritakan.

Di awali dari masih sulitnya saya dalam melepas pin-nya rod clevis.
Padahal, posisi penjepit pin-nya sudah saya tukar posisinya, yang semula di sisi kanan menjadi di sebelah kiri. Tetap saja saya kesulitan untuk melepasnya.

Setelah master yang lama dilepas, master yang baru pun langsung naik ke posisinya.

Normalnya, di titik ini mestinya cerita ini bisa selesai.

Tapi, justru mulai dari sini problem baru muncul.

Mur pengunci ujung pipa belakang si master kopling, ternyata nggak bisa masuk. Bisa sih diputar, tapi muter di tempat, alias tertahan di ujung lubang.
Entah apa masalahnya.
Akibat perbedaan ukuran metrik versus ukuran inch? Entah-lah… Soal per-baut-an yang tidak bisa masuk ke lubang baut, saya belum mengerti benar. Problem seperti ini saya alami juga di baut roda, dan belum solved sampai sekarang.

Setelah dipikir-pikir, bagaimana mencari solusinya selama beberapa hari, akhirnya saya putuskan untuk men-tap lubang pada master baru.

Ini tindakan yang agak ber-resiko sebetulnya.
Pertama, karena saya belum pernah nge-tap. Modal nekat saja. Hehe…
Kedua, saya agak khawatir kalo tindakan men-tap si master malah dapat membuat cacat pada ulir si mur pengunci. 
Kalo ulir pada master sampai cacat, itu masih bisa di-akalin, maksimal di-‘lem biru’.
Tapi kalo sampai terjadi si mur pengunci cacat atau rusak, saya akan bingung mencari penggantinya. Bentuknya khusus. Apakah ada yang jual?


Karena nggak punya pegangannya, saya pakai kunci pas saja, mengikuti saran dari penjual ’hand tap’. [Harga 1 set hand tap M12 berisi 3 jenis tap adalah 45rb-an. Saya kena “diskon” cuma beli 30rb, karena ada satu jenis tap yang hilang.]

Setengah jalan, diujicobakan dulu.
Hasilnya, pengunci bisa masuk dan berputar mulus. Berarti ulir hasil nge-tap cocok.
Mur pengunci sempat saya periksa. Tidak ada ulir yang cacat. Aman. J
Kerjaan nge-tap lalu dilanjutkan lagi, sampai dirasa cukup.

Eh, iya. Waktu nge-tap malah nemu lubang kecil pada karet boot-nya master.


Waduuuuuh! Ini lubang kenapa bisa ada ya?
Apakah sudah ada sejak barang datang? Saya nggak periksa secara detail kondisi karet boot ini sebelumnya.
Ditambal pakai lem Uhu saja. Semoga awet.


Mengenai si rod clevis, akhirnya saya putuskan untuk mengganti pin-nya dengan baut atau semacamnya, yang sesuai ukuran dan fungsinya.
Hasil nge-bongkar-bongkar kotak peralatan, akhirnya saya menemukan apa yang saya cari.


Kepala aki. Ambil bautnya saja.
Mur-nya, kebetulan, punya beberapa. Hasil salah beli… hehe..


Mur ternyata nggak bisa masuk terlalu dalam, sehingga tertahan di ujung.
Pola ulirnya sepertinya berbeda, tapi ini nggak terlalu masalah-lah. Terpenting, fungsinya sebagai penahan baut supaya tidak bergerak sudah terpenuhi.


Okeh.
Setelah master kopling selesai dipasang, maka kasus dinyatakan selesai.  J
Alhamdulillah….



////

Monday, June 1, 2015

Masalah Master Kopling Atas - Bagian 2 (2)

Alhamdulillah.
Barang yang kemarin diomongin sudah ada di tangan.  J


Terus terang, sejak dari awal men-tracking hingga barang sampai, cukup bikin saya terkesima.
Karena belum pernah mengalami proses pengiriman yang relatif cukup cepat seperti kali ini.
Dari pengalaman yang sudah-sudah, pengiriman dari eropa memakan waktu antara 2~3 minggu.
Bahkan bisa lebih lama lagi, kalo mesti mengurus bea masuknya dulu ke instansi terkait. Seperti yang pernah saya alami saat mendatangkan safety belt bangku belakang dari Jerman.

Okeh.
Barangnya sudah ada, tinggal dipasangnya saja yang entah akan dikerjakan kapan.
Saya berharap, akhir pekan ini sudah terpasang.
Bermodalkan pengalaman ngoprek tahun lalu, saya cukup pede untuk pemasangan kali ini. Hehe…




////