Sunday, October 29, 2017

Tentang Cairan Rem

[Catatan: Ini bukan iklan.]

Selagi master rem masih belum ketemu solusinya (baca: suku cadang-nya), maka urusan membeli minyak cairan rem masih rutin dilakukan.

Ada yang bilang, kalo cairan rem sebaiknya pakai satu merek saja, jangan ganti-ganti.
Teorinya sih masuk di akal. Konon, masing-masing merek mempunyai formula yang berbeda satu sama lain. Kalo dicampur, ada kemungkinan bisa saling ber-kontradiksi.

Tetapi, soal ini untuk sementara waktu saya tepi-kan.
Nggak ngefek, karena toh akan rembes terbuang keluar lagi. [Wew…sungguh mubazir….]

Dari beberapa merek yang pernah saya pakai, ada satu merek yang dari dulu saya demenin.
Pertamina Dot 3 Plus.


Saya ingat, ada fiater yang menjadi agak bingung dengan pilihan saya ini. Mungkin dipikirnya ini "anti mainstream", di saat orang lain memakai merek-merek ini dan itu, yang relatif lebih kondang.

Alasan saya sih simpel aja. Bukan soal rupiah. Melainkan biar gampang nyarinya, selagi pom bensin pertamina masih mudah ditemui di-mana-mana.
Selain itu, dengan membeli langsung dari tangan pertama, maka kemungkinan mendapatkan barang palsu bisa di-eliminir.
[Alasan yang sama berlaku untuk, mengapa saya selalu membeli oli mesin dan transmisi produk Pertamina].


Hanya saja….

Sekarang ini, saya ter-heran-heran dengan “hilang”-nya cairan rem ini dari rak penjualan di pom bensin tempat biasa saya beli. Saya amati status "stok kosong"-nya ini sejak saya mulai rutin belanja cairan rem, yaitu persisnya sejak master rem ber-problem.
Bisa jadi, kekosongan ini malah sudah jauh lebih lama lagi.

Ada apa?
Apakah Pertamina sudah tidak (mau) mem-produksi cairan rem ini lagi?

Saking penasarannya, satu waktu, saya sampai berkeliling di beberapa pom bensin pertamina sekitaran rumah, dan hasilnya juga nil. [Ternyata, kios penjualan oli nggak selalu ada terdapat di setiap pom bensin pertamina].

Sekedar ingin tahu, googling, ada yang jual barang ini secara online.
Tapi, saya nggak tertarik. Kalo saya beli, maka menjadi tidak sesuai lagi dengan alasan di atas.

Ya, sudahlah. Ganti merek lain saja.

[Sekali lagi. Tulisan ini, bukan iklan.]

////

No comments:

Post a Comment