24 Juli
lalu, lagi-lagi kening saya berkerenyit.
Saat
sampai di depan rumah bang Sofyan dan kak Winda untuk acara silaturahmi pasca
lebaran (suka di-istilahi orang-orang sebagai “halal bi halal”), nggak sengaja
saya melihat sekilas dari kejauhan sisi dalam ban depan kanan dalam keadaan polos.
Berhubung
lagi ada acara, maka urusan kolong-mengolong saya tunda dulu.
Baru sabtu
kemarin, saya berkesempatan mengurus ini.
Wow…
Saya
sampai terkesima.
Ada rasa
syukur, bahwa selama memakai Marzo sebelum-sebelumnya, saya dan sekeluarga
tidak mengalami kejadian yang bisa me-mudharat-kan kami. Alhamdulillah.
Benar-benar
habis. Licin. Tanpa kembang ban sama sekali.
Bahkan di satu
bagian, kawat-kawat bajanya sampai terlihat.
Saya harus
akui, bahwa saya kecolongan.
Masalah pada
kaki-kaki Marzo memang sudah terdeteksi cukup lama. Tapi hanya di sisi kiri.
Karena
saya nilai masih aman, spooring-nya saya tunda terus.
Eh, nggak tahunya, sisi kanan yang biasanya dalam
keadaan aman tentram malah yang “kena”.
Saya belum
tahu persis, penyebabnya apa atau fail-nya di mana.
Karena
merasa awam soal per-kaki-kaki-an, saya putuskan, ini biar dibenerin bengkel
saja.
No comments:
Post a Comment