Beberapa
bulan lalu, sebenarnya saya sudah punya pikiran dan ancang-ancang untuk membeli ban baru. Minimal sebuah, untuk ban cadangan.
Dari
sejumlah ban luar yang saya punya, apabila dipatuhi anjuran bahwa ban umur 3
tahun sebaiknya diganti, maka tidak ada satupun yang lolos seleksi.
Empat ban terpasang,
merek Achilles tipe Platinum, semuanya produksi tahun 2012.
Lima ban
lainnya, Bridgestone tipe Turanza, yang merupakan peninggalan pemilik lama,
lebih lawas lagi. Produksi tahun 2005
dan, bahkan ada yang tahun 2000 (!).
Sehingga,
akibat “ban telat spooring” tersebut, saya nggak kaget-kaget amat ketika
situasi langsung menempatkan saya harus membeli ban baru. Pagi hari ketemu
masalah, siangnya langsung saya pergi keluar ke toko ban. Saya putuskan beli dua buah ban baru.
Awalnya
pengen tetap pakai merek Achilles.
Setelah
browsing-an sebelumnya, dengan beberapa pertimbangan,di antaranya pertimbangan pilihan
toko ban terdekat yang ada [karena saya memikirkan, akan wara-wiri setidaknya
dua kali membawa ban dengan motor], pilihan jatuh di merek Bridgestone, tipe
Ecopia.
Pada akhirnya, saya ganti pilihan menjadi tipe Techno, berhubung saat itu sedang tidak
tersedia ukuran 175/70-R13 untuk tipe Ecopia.
Informasi di
situsnya, Techno memang sesuai untuk mobil-mobil sejenis Marzo (dan Igan).
Alhamdulillah.
Sekarang, saya
punya lima ban siap tempur dengan ukuran sama, 175/70-R13.
Kedua buah
ban baru akan dipasang di belakang. [Catatan: Saya ber-aliran “ban baru
dipasang di roda belakang”].
Sepasang Achilles
akan berposisi di depan.
Dan, satu Achilles
lainnya akan “duduk di bangku cadangan”.
Hmm… Belum
betulin kaki-kaki, saya sudah kena jajan 2 kali 420 ribu. Hehe….
***
Update: Gambar ban terpasang. Stiker-nya nggak usah dilepas. :)
***
Update: Gambar ban terpasang. Stiker-nya nggak usah dilepas. :)