Dua
tahun-an yang lalu, anak kedua saya didaftarkan oleh sekolah TK-nya untuk
mengikuti sebuah lomba menggambar dan mewarnai di Ragunan.
Salah
satu dari orangtuanya juga diikutsertakan, karena ini adalah lomba anak bersama
orang tuanya.
Saya
pikir, ada yang kurang jelas pada lomba ini, yaitu batasan orang tua bekerjasama
dengan sang anak itu sampai mana?
Karena
nggak ada info yang jelas, maka saya buat batasan sendiri saja.
Saya yang
menggambar, anak saya yang mewarnai. Bagi-bagi tugas.
Menjelang
hari H, beberapa persiapan dilakukan.
Gambarnya
apa dan warnanya bagaimana, dilatih dan dirundingkan lebih dulu bersama-sama di
rumah.
Berasa
kagok juga, karena sudah berpuluh-puluh tahun saya nggak membuat gambar dengan level
anak TK/SD… hehe…
9 Maret 2013.
Langit agak mendung.
Kami
sudah mengambil posisi di arena lomba. Lesehan, di alam terbuka.
Lomba
dimulai.
Saya mulai menggambar. Nggak berapa lama, setelah gambar selesai, maka
giliran anak saya yang mewarnai. Sesekali saya membantu mewarnai.
Semua
masih berjalan sesuai rencana, sampai tiba-tiba hujan gerimis turun.
Bubarrrrrrrrrr………. Semua peserta lomba kocar-kacir mencari
tempat berteduh.
Di
“tempat pengungsian”, gambar tersebut diteruskan untuk diwarnai oleh anak saya,
dibantu kakak dan ibunya.
Saya?
Berhubung tempat pengungsiannya sempit, saya memantau saja dari kejauhan, sambil payungan. Hehe…
Dikeroyok
ber-tiga, gambar pun lebih cepat selesai, dan dikumpulkan.
Menang?
Sayangnya, nggak…..
Dapat
peringkat pun nggak juga…. L
Padahal,
menurut ukuran saya, hasil pekerjaan kami lebih bagus dibanding peserta yang
lain.
Yo
wis, nggak apa-apalah.
Walau
nggak dapat peringkat, saya dapat beberapa pelajaran berharga dari momen ini.
Ngomong-ngomong,
apa sih yang digambar dan diwarnai?
Yaaaah..
nggak jauh-jauh deh obyeknya …. J
Ini
adalah gambar hasil latihan.
Gambar saat lomba, yang nggak sempat difoto, lebih bagus lagi. J
Gambar saat lomba, yang nggak sempat difoto, lebih bagus lagi. J
////
No comments:
Post a Comment