Sudah
cukup lama saya gregetan dengan door trim, atau panel pintu sisi dalam, sebelah
kiri belakang-nya Marzo. Alasannya, masalah estetika. Nggak enak dilihat
mata.
Kesempatan
itu muncul juga ketika saya harus memeriksa kondisi central lock pertengahan tahun ini. Mau nggak mau mesti ngebuka panel.
Haduuuh…
keadaannya sudah kayak begini nih… mengenaskan…
Sudah lapuk termakan air di sepertiga bagian bawah, atau seluruh area yang di-plastik-i warna hitam.
Sempat terlintas di pikiran untuk mengganti bagian dalam atau bagian pengisinya saja dengan bahan yang keras atau kira-kira sepadan. Tapi setelah melihat bahan pembungkusnya ter-laminating di sepanjang sisinya, saya jadi mikir-mikir lagi. Kayaknya bakal susah nih ngebalikin seperti keadaan asalnya, terutama dari segi kerapihan.
Jadi
memang harus ganti.
Tapi, doortrim
baru masih ada yang jual gak ya? Tanda tanya….
Saya gak
yakin kalo masih ada yang jual baru.
Karena
berasumsi begitu, satu-satunya solusi adalah hunting barang seken.
Harapan sempat ada, ketika abis lebaran lalu, si ‘ucing garong’-nya kang Ucup resmi
dinyatakan pemiliknya akan dipretelin, pasca peristiwa tabrakan akhir tahun
lalu.
Saya japri
untuk menanyakan, tapi terlambat. Ucing Garong ternyata sudah berpindah tangan.
Waktu pun
berlalu…. sampai di suatu ketika, di pertengahan Oktober.
Iseng-iseng
saya tanya ke Fajar, fiat-er asal Tangsel. Barangkali dia punya info seputar
barang yang saya cari ini.
Eh, nggak
beberapa lama, ada kabar gembira dari Fajar.
Wow….. sikaaaaat……..
Terima kasih banyak, Fajar. J
Gak mau
nunggu lama, langsung besoknya saya datangi walau agak ragu. Hari Sabtu, RM
biasanya tutup. Karena pernah baca pengumuman kalo RM sekarang buka Sabtu, maka
saya meluncur ke sana juga. Ternyata…. memang tutup… hehe….
Tapi ada
gunanya juga. Karena saya belum pernah ke sana sebelumnya, maka setidaknya sekarang jadi tahu posisi RM ada di mana.
Senin,
saya telpon mas Eko untuk booking barang-nya.
Saya rencanakan, hari Jum’at akan saya ambil.
Saya rencanakan, hari Jum’at akan saya ambil.
Abis Jum’atan,
saya pun meluncur lagi ke RM di bilangan Sawah Besar.
Sempat
mikir sebelum jalan, kali ini mau naik apa ke sana. Membayangkan lebar & panjangnya door trim,
kayaknya bakal repot kalo dibawa pakai motor. Mau aman memang mesti naik mobil, tapi mikir macetnya sudah bikin malas duluan.
Jadi, naik
motor saja. Urusan cara bawanya bagaimana, lihat nanti saja.
Sesampai di
RM, dan ketemu dengan mas Eko, langsung saya bayar cash doortrim belakangnya. Saya ambil sekalian dua panel, kanan dan kiri, walau yang parah sebenarnya adalah yang sebelah kiri.
[Akhirnya, bisa ketemu juga dengan yang namanya 'mas Eko' ini. Selama ini, cuma tahu suaranya saja… hehe…]
Mas Eko
pun punya solusi cara membawa doortrim tersebut. Tali pengikat sekalian di-setting seperti tali ransel.
Mau dipasang kapan?
Nanti-nanti
sajalah. Kalo ada waktu yang pas.
J
////