Sebentar lagi -sepertinya- mau musim hujan. Mengapa Marzo tidak pasang
talang air?
Sebenarnya, sudah pernah. Dulu.
* * *
Di luar sono, istilah benda satu ini cukup banyak. Side visor, window visor,
rain guards, wind deflector, de-el-es-be.
Di sini lebih populer dengan nama “talang air”.
[Walau saya
sebenarnya
nggak begitu suka dengan pemakaian kata “talang” di sini. “Penghalang
air”, mungkin lebih tepat begitu.]
Riwayatnya, saya beli secara
online dari seorang fiater.
Saya
beli pertengahan Januari 2014 dan baru dipasang dua bulan setelahnya.
Cara pasangnya relatif mudah.
Tinggal melepas double tape yang sudah disediakan di
sepanjang sisi bagian yang menempel ke bingkai jendela mobil.
Walau sedikit agak mengherankan saya pada waktu itu. Mengapa kok masih disarankan untuk
diberi lem lagi oleh si penjual. Bagian yang akan ditempel diolesin pakai lem
Fox dulu, sarannya.
Beberapa hari setelah dipasang, beberapa bagian
dari talang ada yang lepas. (Hmm.. apakah mungkin ini akibat nggak diolesin lem
dulu?)
Kemudian ditempel lagi dengan memakai double tape yg
mahalan. 3M.
Lebih kurang dua minggu kemudian, setelah habis bepergian, salah satu panel
talang, yaitu sebelah kiri belakang, didapati ketahuan telah hilang. Haduuuh....
Kemungkinan besar, si talang ini “terbang” di jalan tol….
[Semoga nggak menimpa mobil orang].
Karena terasa aneh dengan hanya 3 panel yang masih terpasang, dan itu pun juga
dengan kondisi yang sudah pada mau
lepas tempelannya, maka saya copot saja semuanya.
Jadi umur talang air ini menempel di pintunya Marzo, nggak sampai 2 minggu.
* * *
Setiap mau memasangnya kembali, selalu terbentur dengan
satu panel yang hilang tersebut. Nggak bagus kalo nggak komplit.
Pada pertengahan September 2016; salah satu panel talang pintu
belakang yang masih tersisa saya hibahkan saja ke seorang fiater yang saat itu memang
lagi membutuhkan.
Yah... lebih baik begini, ada yang memanfaatkannya, daripada
nggak dipakai.
Sedangkan, sepasang panel talang pintu depan masih saya
simpan.
////