Padahal
rencananya hanya mengganti master rem lama dengan yang baru.
Seiring waktu
berjalan, saya jadi berpikir, bahwa sebenarnya masih ada opsi lain, yaitu
memperbaiki master lama dengan mengganti seal kit-nya.
Ya. Apa
salahnya untuk dicoba. Seal kit-nya sudah dibeli, mubazir kalo nggak dipakai.
Andaikata memang info itu benar bahwa umurnya nggak akan lama alias tidak awet,
toh saya masih mempunyai suku cadang yang baru.
Okeh.
Seminggu
setelah master dilepas, kegiatan berikutnya adalah mencoba mem-preteli master
lama.
Langkah-langkah
pekerjaan, versi saya.
1. Tangki
cairan rem dicabut.
Salah satu
karet seal tangkinya sampai rusak, karena sudah menempel terlalu keras.
[Sempat kepikiran
saat mendapati seal karet tangki jadi ancur begini; bagaimana nanti saat dipasang
kembali? Di-improvisasi pakai sealant saja?
Setelah beberapa waktu, baru timbul pemikiran; apakah di master baru sudah termasuk seal karet tangki?
Saya cek. Ternyata, ada. Haaa.... jadi lega.
Setelah
dipikir-pikir lagi, kan mestinya seal karet tangki itu juga masuk dalam paket seal
kit. Saya intip plastik pembungkusnya. Memang benar, ada.
Hmm.. kalo
tahu begini, waktu nyopot tangki nggak perlu super hati-hati ya… hahaha…].
2. “Snap ring”
dilepas.
Awalnya
saya kira, bisa pakai tang biasa. Nggak berhasil.
Ternyata memang mesti pakai tang khusus. Namanya "tang snap ring", atau "tang bengkok".
Ternyata memang mesti pakai tang khusus. Namanya "tang snap ring", atau "tang bengkok".
[Wew… saya jajan tang dulu jadinya...]
3. Satu buah ring besi dilepas.
4. Satu buah
seal karet dilepas.
5. Skak mat.
0-1
Menyerah
dalam lima langkah.