Thursday, November 23, 2017

Masalah Master Rem (2)

Kegiatan hari Ahad kemarin adalah membongkar Master Rem.

Sedikit kilas balik.
Master rem tertangkap basah sedang bermasalah adalah sejak awal tahun ini.
“Hanya” dibelikan seal kit-nya, karena kondisi stok suku cadang sedang kosong di pasar lokal.
Awalnya mau dibongkar pasang sendiri, tapi karena ada satu mur yang susah dilepas, maka saya rencanakan untuk sekalian dikerjakan oleh bengkel saat Marzo cek-up sebelum lebaran.
Rencana direvisi lagi, yaitu hunting suku cadang baru. Seal kit nggak jadi dipakai. Menimbang masukan dari om Chandra-nya Fiatretropolis, yang berdasarkan pengalamannya, bahwa master yang diganti seal kit-nya saja biasanya nggak akan awet lama.
[Saat proses pencarian, saya jadi mengerti. Mengapa ada beberapa fiater yang men-subtitusi-nya dengan suku cadang milik mobil lain].
Setelah melewati waktu yang cukup panjang (terutama, untuk ngumpulin dana), pada akhir bulan lalu, master rem yang baru akhirnya ada di tangan. Alhamdulillah.
Direncanakan akan dibawa ke bengkel, sampai kemudian ada kejadian yang mengkondisi-kan saya harus bongkar-pasang sendiri.

Okeh.
Langkah-langkah pekerjaan versi saya.  [Haynes nggak dilihat-lihat lagi. Cukup pelajarin cara-caranya dari yutub saja].

1.
Targetnya adalah melepas mur pada booster dan konektor selang pipa.


Eh, ya. Sebelumnya, cairan rem yang masih ada di tangki, sebaiknya dikuras dulu.

2.
Melepas dua mur pada booster. Pakai kunci nomor 13.

Salah satu mur, yaitu yang berada di sisi luar, menjadi “handicap” proyek ini.
Dulu saya tidak bisa melepasnya. Sekarang, harus bisa!

Kendalanya; tidak ada ruang yang cukup untuk menggerakkan tools.

Hal ini sampai saya diskusikan secara khusus dengan pak ABS via email. Menurut beliau, pakai kunci ring juga bisa.
Pada akhirnya, mur ini memang bisa dilepas dengan kunci ring. Walau agak lama untuk melepasnya karena kunci hanya bisa diputar sedikit demi sedikit.


Mur yang berada di sisi dalam relatif lebih mudah dibuka. Pakai kunci sok.



3.
Melepas konektor pipa saluran rem.

Ada 2 konektor.

Konektor pertama, mestinya dibuka pakai kunci 12.
Tapi berhubung konektornya ternyata sudah aus, maka dilepas dengan bantuan tang.
[Heran… Kok aus-nya bisa sampai kayak gini yah? Apakah pada era pemilik sebelumnya, master rem ini dulunya sering dibongkar-pasang?]



Jadi PR nih. Saya sudah ada beberapa ide. Tapi kalo nanti nggak sempat diakalin, ya sudah, pasang lagi saja dengan bantuan tang.



Konektor kedua memakai kunci pas ukuran 13. Relatif lebih mudah dibuka.

4.
Master rem sudah bisa dilepas.





***

Manusia terkadang memang perlu sekali-kali dikasih sebuah peristiwa yang mengejutkan. Katakanlah, sebagai penegur dan pengingat. Supaya jangan menunda-nunda suatu urusan. Terlebih urusan yang jelas ada maslahat-nya.

Sedikit kisah di balik tulisan.

Akibat 3 minggu nggak keluar, dan tangki cairan rem nggak dikontrol, maka saat mobil mau dipakai pada hari Sabtu lalu, baru ketahuan kalo tangki sudah kosong.
Setelah tangki diisi penuh lagi, panasin mobil sebentar, …. wess…. keluar dari batas pintu pagar, dan … masya Allah.... rem blong!
Rupanya, sistem rem-nya sudah keburu “masuk angin”.

Alhamdulillah ‘ala kulli haal.
Untunglah posisinya masih di jalanan datar di depan rumah, belum sampai berbelok ke jalan menurun setelahnya.
Saya tidak bisa membayangkan, apa yang akan terjadi jika sudah sampai di turunan tersebut. Horor!

////