Saturday, September 30, 2017

Tentang Bemper


Sebulan yang lalu, akibat bemper belakang kanan Marzo mentok satu obyek ketika mundur untuk parkir, saya jadi terpikir sesuatu hal. Pikiran selintas.
Bahwa enjiner si perancang bemper mobil ini sepertinya memikirkan juga, bagaimana jika bemper ini kepentok atau tertekan benda lain.

[Tentunya, besar tekanan yang dimaksud di sini adalah skala kecil. Tidak sebesar kalo kejadian tabrakan, ya. Kalo judulnya “tabrakan”, itu mah sudah beda cerita].

Jika terkena tekanan, ujung bemper biasanya akan mencelat keluar dari tempatnya. Entah itu bemper depan, atau belakang.





Hal ini bisa terjadi, karena koneksi antara ujung bemper dengan bodi mobil dimodelkan supaya bisa sliding. Istilah enjiner-nya, sistem “tumpuan rol”.




Dengan begini, kemungkinan kerusakan lebih awal bisa dikurangi. Bemper tidak langsung pecah, atau retak.

* * *

Ternyata, sangkutan bemper-nya Marzo sudah ada cacat.
Saya raba-raba dengan tangan, ada bagian pada penyangkut baut yang sudah “lemas”, mau patah.
Sehingga baut konektor harus saya tambah klem atau pelat kecil.

Sayang juga.
Akibat tambahan pelat ini, model “rol” kemungkinan jadi tidak bisa bekerja lagi.


////