Sebulan
yang lalu, akibat bemper belakang kanan Marzo mentok satu obyek ketika mundur
untuk parkir, saya jadi terpikir sesuatu hal. Pikiran selintas.
Bahwa enjiner
si perancang bemper mobil ini sepertinya memikirkan juga, bagaimana jika bemper
ini kepentok atau tertekan benda lain.
[Tentunya, besar tekanan yang dimaksud di sini
adalah skala kecil. Tidak sebesar kalo kejadian tabrakan, ya. Kalo judulnya
“tabrakan”, itu mah sudah beda cerita].
Jika
terkena tekanan, ujung bemper biasanya akan mencelat keluar dari tempatnya. Entah
itu bemper depan, atau belakang.
Hal ini bisa
terjadi, karena koneksi antara ujung bemper dengan bodi mobil dimodelkan supaya
bisa sliding. Istilah enjiner-nya, sistem “tumpuan rol”.
Dengan
begini, kemungkinan kerusakan lebih awal bisa dikurangi. Bemper tidak langsung
pecah, atau retak.
* * *
Ternyata,
sangkutan bemper-nya Marzo sudah ada cacat.
Saya
raba-raba dengan tangan, ada bagian pada penyangkut baut yang sudah “lemas”, mau patah.
Sehingga
baut konektor harus saya tambah klem atau pelat kecil.
Sayang
juga.
Akibat
tambahan pelat ini, model “rol” kemungkinan jadi tidak bisa bekerja lagi.
////