Sunday, October 30, 2016

Ganti Karet Wiper Depan

Pertengahan 2012, saat berkunjung ke rumah Anto di Munjul, saya sempat ter-heran-heran,
melihat beberapa wiper bekas yang ditunjukkannya ke saya.
Sepertinya, teman kuliah saya ini mempunyai kebiasaan mengganti wiper ‘Singa Perancis’-nya itu secara terjadwal, alias rutin. Beberapa di antaranya, sekilas malah masih terlihat bagus.
Endang (istrinya) pun sampai ber-komentar, “… mas Anto kalo ke-mana-mana, memang hobinya beli wiper…”.  Anto pun tersenyum lebar… hehehe…

Memang sih, setahu saya, nggak ada aturan yang baku mengenai kapan mesti mengganti karet wiper.
Saya sendiri lebih senang menggantinya setahun sekali, terutama saat baru mulai masuk musim hujan. Dengan catatan, itu pun kalo lagi ingat. Hehehe….

Belakangan, setelah memperhatikan hujan yang mulai seperti tidak kenal musim lagi,  [“Anomali”, kalo kata Haidhy, salah seorang kolega saya], saya pikir, kebiasaan baik Anto ini patut ditiru.
Ganti setiap 6 bulan sekali, itu cukup ideal.
Karena beberapa pertimbangan, saya rencanakan jadwal yang lebih ketat lagi, yaitu ganti setiap 3 bulan sekali.


Biasanya saya pakai merek Bosch. Tipe ber-rangka, bukan yang ‘frameless’.

Kebetulan, tipe yang terakhir saya beli adalah BBE450. Dulu, pernah pakai tipe BE18.
Bedanya apa antara keduanya, saya nggak tahu-lah. Terpenting ukuran panjangnya sama-sama 18 inch, atau 450 cm.
Wiper ini punya dua tipe konektor, tergantung dari jenis cantolan di gagang wiper. Marzo ber-tipe kait, atau hook.


Konon, merek ini ada barang kw-nya. Wiper yang saya beli ini masuk yang mana ya, asli atau kw?


Cara mengganti wiper itu sifatnya ‘universal’, alias bisa di-aplikasikan ke hampir semua mobil. Nggak terlalu susah.

Langkah-langkah normal dalam melepas wiper lama, dan memasang wiper baru.
1.    Pastikan mobil dalam keadaan diam. [Kalo ganti wiper dalam keadaan mobill lagi jalan, ntar kayak pelem-pelem eksyen].
2.    Tekan konektor wiper pada kaitan. Lepas per-lahan-lahan dari kait si gagang.





3.    Masukkan/selipkan kait gagang ke konektor pada wiper baru. Selesai.



Itu kalo kondisi normal, ya.
Kalo yang saya alami, sebelum poin 3 masih ada beberapa sub-poin dari poin 2.

Soalnya begini.
Dalam beberapa kali penggantian, saya selalu gagal memasukkan kait ke konektor pada wiper baru.
Dulu sempat heran juga, tapi saya nggak mau ambil pusing. Konektor lama saya pindahkan saja ke wiper baru.




Selesai deh urusannya.


////