Sunday, September 25, 2016

Ganti Shock Breaker Depan

Sokbreker, alias shock breaker atau shock absorber.

Masalah kaki-kaki yang kemarin itu, sedikitnya telah memaksa saya “keluar kandang”.
Selain harus membeli ban luar baru, saya juga jadi terpacu untuk memikirkan proyek sokbreker yang sudah cukup lama tertunda.

Sokbreker depan sebelah kiri, memang sudah “berisik” sejak lama. Mungkin, ada sekitar 2 tahun-an lebih. [Hehehe… lama bener, yak?]
Waktu terakhir ketemu pak Asep di bengkelnya pertengahan tahun lalu, malah sampai dikomentarin, “sok-nya sudah mati nih..”.

Kalo dipikir-pikir, kondisi sekarang sebenarnya cukup pas. Masalah sokbreker ini kan bisa diikutsertakan dengan paket pekerjaan kaki-kaki bila nanti dibawa ke bengkel.
Tapi, berhubung sudah niat pengen dikerjakan sendiri, so…. dijalankan saja dulu.

Sudah nyadar dari awal, bahwa ini butuh 'effort' (terutama, dana) yang cukup lumayan. Oleh karena itu, pernak-pernik yang berhubungan dengan proyek sokbreker ini dikumpulkan satu demi satu, walau makan waktu agak lama.




Per. Nama aliasnya, per keong.

Saya beli seken pertengahan November 2014 dari Fajar Erlangga, fiater asal Tangsel.
Sebetulnya ini buat jaga-jaga saja.
Per yang masih terpasang kayaknya sih masih oke. Semoga begitu.



Karet boot.

Karet yang saat ini masih terpasang memang harus diganti. Sudah bodol.
Saya datangkan sepaket dengan pembelian “per”, walau bisa dikatakan, ini dibeli secara nggak sengaja.

[Awalnya cuman nanya saja, belum pengen beli. Eh, nggak tahunya, diikutkan dalam pengiriman bersama paket “per”. Bikin saya kaget dua kali. Pertama, kaget karena hal ini. Kedua, kaget karena barang se-abrek-abrek ini sudah dikirim dan bahkan sudah sampai di rumah duluan sebelum dibayar. ‘Trustworthy’ ternyata ada di komunitas Fiat….. ].




Sokbreker.

Setelah ber-tahun-tahun diincar, sokbreker ini –akhirnya- bisa saya punyai. Alhamdulillah.
Tipe oli. Merek Monroe.


Saya datangkan dari mas Ano pada awal bulan Februari lalu, setelah cukup sering saya tunda-tunda terus pembeliannya. [Semoga nggak dianggap sebagai “php” oleh mas Ano. Hehe….  ]





Terakhir, alat bantu, yaitu Treker.
Kata orang-orang sih, ini buat nge-press per. Berhubung saya belum pernah coba dan pakai, jadi saya percaya aja-lah dengan apa kata orang… hehe….
Saya beli akhir Februari lalu. Merek Tekiro. Tipe “single clamp”.

Kalo kata pak ABS, untuk nge-press “per”, sebenarnya bisa di-improvisasi dengan bantuan kawat.
Saya pernah lihat “metode kawat” ini di youtube, dan beberapa tulisan blog otomotif. Too risky, terutama buat newbie kayak saya.


***

Manusia boleh berencana, tetapi Allah juga yang menentukan.

17 Agustus. Tanggal merah.
Beberapa persiapan dilakukan. Termasuk ambil beberapa foto, buat dokumentasi.

Pemandangan “pasien pertama” ada di depan mata. Sokbreker depan kiri.
Target pertama adalah melepas 2 buah baut bawah.


Kemudian kaki melangkah ke rumah ortu.
Satu tas perlengkapan warna merah berisi sekumpulan kunci ring dan kunci pas  yang biasa saya pergunakan (baca: pinjam), ternyata tidak ada di tempat biasanya.

Mood mendadak hilang. Proyek bubar.


[Pelajaran yang bisa diambil:  Segala macam kunci-kunci, entah itu kunci pas, kunci ring atau kunci lainnya, sebaiknya mulai dilengkapi sendiri].


////