Bulan ini,
masa berlakunya surat kendaraan habis. Mesti diperpanjang untuk masa lima tahun
berikutnya. Pelat nomor juga harus diganti.
Anehnya,
suratnya habis di bulan April, tapi pelat nomornya malah di bulan Mei. Hehe…
Konsekuensi
dari itu semua, maka Marzo mesti dibawa “melapor” ke kantor polisi.
Saya tidak
terlalu berminat untuk menulis pengalaman seputar proses perpanjangan surat
kendaraan ini.
Selain
karena sudah ada beberapa blogger yang menulis seputar itu (walaupun kebanyakan adalah
tentang perpanjangan surat motor), juga karena saya agak-agak males kalo nanti mesti
ngambil gambar atau foto di tempat umum semacam itu.
Ini tentang satu step sebelumnya, yaitu pengetahuan tentang letak nomor mesin dan nomor rangka.
Ini tentang satu step sebelumnya, yaitu pengetahuan tentang letak nomor mesin dan nomor rangka.
Sepele,
tapi rada-rada penting. Jangan sampai terjadi, ketika sudah sampai di tempat
cek fisik kendaraan di samsat, kita tidak tahu letak dua nomor ini.
Atau
mungkin kita sudah tahu, tapi ada sesuatu yang bisa merusak rencana. Misalnya, saya pernah
baca sebuah kasus, di mana nomor rangka tidak bisa ketemu. Diduga, sudah ketutup oleh dempul
waktu proses restorasi. J
Letak
nomor mesin tentunya berada di seputaran mesin.
Sedangkan
letak nomor rangka sebenarnya lebih mudah dicapai, karena posisinya berada di bagian
atas. Persisnya ada di "kepala"-nya sokbreker depan kanan.
Tapi untuk bisa nge-gesek nomor rangka ini, kita mesti melepas penutup
atas sokbreker dan bracket mounting wadah cairan kopling.
Tentunya, strutbrace atau strutbar mesti dilepas lebih dulu kalo masih dalam keadaan terpasang.
Tentunya, strutbrace atau strutbar mesti dilepas lebih dulu kalo masih dalam keadaan terpasang.
Hmm... Terasa sedih juga kalo pas lagi ngebongkar-bongkar kayak gini terus nemu bagian yang berkarat…
Dah begitu
aja. J