Monday, October 12, 2015

Ganti Selang Hawa Alternator


“Selang ini berfungsi sebagai penyalur udara ke alternator. Angin masuk dari mulut selang di atas, saat kendaraan jalan”.
Demikian penjelasan pak ABS waktu saya bertandang ke rumahnya setahun yang lalu.

***

Berawal dari pecahnya klem/clamp selang ke alternator satu setengah bulan yang lalu, maka dua minggu setelahnya, saya turunkan saja seluruh selangnya.

Bentuk fisiknya sungguh mengenaskan…..
Ketika coba untuk dibersihkan, eh, malah jadi putus.


Jadi ada alasan kuat untuk mencari gantinya. Hehe...

Okeh.
Obyek buruannya adalah selang fleksibel aluminium ber-diameter 4 cm (atau 1.5 inch), dengan panjang sekitar 60 cm-an.
Diameter selang agak lebih besar dikit, nggak apa-apalah.
Nilai 4 cm itu merupakan dimensi diameter mulut lubang di alternator.



Hasil blusukan di dunia maya: Nihil.
Kebanyakan yang ada di iklan lokal, adalah selang berdiameter 4 inch, atau 10 cm.

Sebelum melangkah ke upaya berikutnya, mencoba cari di dunia nyata, yaitu ke Atrium Senen, iseng-iseng saya bertanya ke mas Ano. Eh…. ternyata dia punya…. 



Langsung saja diproses, nggak pakai lama.

Setelah barang sampai di tangan, dilakukan pengamatan.
Diameter 4 cm. Panjang sebelum di-melar-kan 40 cm lebih sedikit.



Secara fisik, selang baru ini berbeda dengan yang lama.

Kalo diperhatikan benar-benar, pada selang lama terdapat satu selang lagi di dalamnya.

Selang terluar, aluminium berlapis karet. [Tadinya saya kira, selang menghitam karena saking kotornya. Setelah diamati, yang hitam itu adalah lapisan karet].
Di katalog ePER, selang ini dinamai sebagai “Rubber Tubes and Feeding Sleeve”. Berarti benar, selang ori ada unsur karetnya.

Selang di dalamnya; seperti berbahan kertas kardus. Mungkin ini semacam kain tahan api.




Klem bawah diganti dengan yang baru.
Saya tidak tahu bentuk fisik klem lama sebelum pecah seperti apa. Kalo dilihat dari sisa pecahannya, klem yang lama ini berbahan karet.




Pengait ujung mulut selang di atas, atau klem atas, tetap pakai yang orisinil.
Klem ini mestinya bisa dibuka dan membelah. Tapi penguncinya alot banget. Khawatir malah jadi rusak, maka saya nggak paksakan.
Karena klem tidak bisa dibuka, maka ujung selang baru nanti dimasukkan begitu saja, tidak terjepit, sehingga bisa berpotensi lepas sewaktu-waktu.



Saatnya memasang.

Ternyata…
Selang baru nggak bisa masuk ke ujung lubang di alternator. 
Berantem tuh, diameter 4 cm versus 4 cm.   J

Memang seharusnya pakai selang yang berdiameter lebih besar sedikit, seperti selang yang lama.
Sempat terpikir, mau ngikutin caranya pak ABS, yaitu ujung selang dibelah sedikit supaya selang bisa dimasukkan. Tapi, saya tetap berupaya untuk tidak “merusak” barang baru.

Solusinya, saya pakai potongan dari selang lama, berfungsi sebagai ‘shock’ penyambung.





Benda baru nan berkilau ini bikin manis penglihatan juga….   J
Alhamdulillah.



////