Posisi
persisnya adalah lampu belakang kiri.
Mika
yang lama sebetulnya sih masih bisa dipakai. Secara fungsional, masih oke.
Secara
estetika, memang sedikit ada minusnya, yaitu ada tambalan lakban bening untuk
menutup retak yang saya nggak tahu sejarahnya.
Lantaran
ketahuan ada tambalan lakban itu-lah, om Chandra-nya bengkel empang dulu pernah
menawarkan penggantinya. Entah yang ditawarkan itu barang baru atau seken, tapi
yang jelas saat itu saya jawab, “nggak dulu, om”. Hehe…
Memang
belum penting-penting amat untuk menggantinya. ‘Low priority’.
Lalu,
awal tahun ini mas Ano ngiklanin mika lampu belakang sebelah kiri, dan sempat
ditawarkan ke saya via japri. Lelang, tulisnya.
Saya
amati dari fotonya, corak mikanya sama dengan yang terpasang di Marzo.
[Karena
saya pernah melihat beberapa mika yang berbeda corak].
Eeeee……. Abis lebaran, ternyata barangnya masih
di-iklanin lagi.
Yo
wis. Mika… kemari-lah … J
Setelah
barang sampai pada 10 Agustus lalu, langsung dicermati.
So
far so good. Tidak ada perbedaan fisik dengan mika yang lama.
Kode-kode
timbulnya juga sama, kecuali satu. A281 dengan T030.
Saya
nggak ngerti, apa maksudnya.
Secara
ringkas; tahapan melepasnya:
1. Kap bagasi dibuka, atau
dalam keadaan terbuka.
2. Buka terlebih dahulu jepitan
bagian bawah. Ada satu ‘lidah’ penjepit di sisi bawah yang dilepas dengan cara
diungkit sedikit dengan bantuan obeng.
[Diungkit seperlunya saja. Ngeri patah soalnya. Hehe…]
3. Setelah jepitan bagian
bawah lepas, dengan cara yang sama, buka dua penjepit di sisi atas.
Tahapan
memasangnya:
4. Masukkan sisi bawah secara
perlahan, hingga sangkutan pada mika masuk ke lobang pada ‘lidah penjepit’, dan
berbunyi ‘klik’.
[Awalnya saya sempat mengira, untuk memasang adalah kebalikan dari
melepas, yaitu dimulai dari sisi atas. Tapi, ternyata saya salah. Harus dimulai
juga dari sisi bawah.]
5. Setelah itu, langkah yang
sama dilakukan untuk sisi yang atas.
Begitu saja. Nggak susah-susah amat. J