Pemasangan
master kopling atas yang lalu ternyata menyisakan sebuah kegetiran….
Hmm….
Kayaknya ada yang salah dengan kalimat barusan….
Coba saya ganti sedikit….
Kayaknya ada yang salah dengan kalimat barusan….
Coba saya ganti sedikit….
Pemasangan
master kopling atas yang lalu ternyata menyisakan sebuah masalah baru. [Nah,
kan!]
Setelah beres-beres
dan as setir sudah dipasang di tempatnya lagi, saya baru 'ngeh' kalo ada
celah antara penutup leher setir bagian atas dengan dashboard.
Apakah memang
seperti itu?
Setelah dilakukan penyidikan, kalo melihat
dari jejak-jejak bekas 4 mur mounting as setir, sepertinya memang posisinya
sudah bergeser dari tempat lamanya, lebih kurang 1 sentimeter. Artinya, setir
kedorong ke depan, ke arah pengemudi, sejauh angka itu.
Lubang baut berbentuk oval pada mounting, sebenarnya memungkinkan untuk bisa digeser. Tapi yang ada ini sudah mentok, nggak bisa di-adjust lagi.
Beberapa kali saya bongkar-pasang, tetap nggak ada pengaruh apa-apa. Kayak sudah 'skak mat'.
Ketika saya tanya, pak ABS membenarkan bahwa itu seharusnya nggak ada celah, alias rapat ke
dashboard.
Saya jadi punya
teori sotoy.
Beban dari
roda saat dalam keadaan diam atau statis, menimbulkan gaya dorong terhadap setir.
Gaya ini mengalir melalui tie rod, rack steer, lalu naik ke setir.
Saat as setir
di-lepas, gaya ini pun ikut "lepas".
Sehingga
saat mounting bracket setir dipasang lagi, sudah terjadi displacement atau pergeseran.
[Bahasa anak teknik banget nih….]
Kalo benar
begitu, maka solusi sotoy-nya adalah buhul pertemuan as setir dengan rack
steer mesti dikendurkan dulu (atau malah dilepas sekalian).
Setelah as
setir disetel dan dipasang di posisi yang diinginkan, buhul dipasang lagi.
Saat ini dikerjakan, mobil sebaiknya dalam keadaan terangkat atau melayang.
Tapi….
Apa iya begitu ya?
Apa iya begitu ya?
Saya yang
ber-teori, tapi saya juga yang ragu… hehe…
Jadi, kapan
ini mau diperbaiki?
Sejak masalah
ini ketahuan di minggu ketiga agustus, sampai tulisan ini dibuat di minggu
ketiga oktober, belum juga saya kerjakan.
Nanti-nanti sajalah. Kalau ada waktu yang pas.
Nanti-nanti sajalah. Kalau ada waktu yang pas.